Minggu, 17 Agustus 2014

MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN AKHLAK MULIA.

MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN AKHLAK MULIA. ( renungan pagi ). Salam Pagi, Merdeka!!!!, ALHAMDULILLAH, puji syukur kepada Allah azza wa jalla, Rabb yg menciptakan seluruh kehidupan dan memberikan rahmat dan hidayah kepada orang2 yg di pilihNya. Shalawat serta salam semoga tercerah kepada suri teladan sepanjang masa, Nabiyillah Muhammad saw.., juga, salam kepada keluarga, sahabat, tab'in, orang orang shaleh yang selalu menegakan Islam, serta umatnya hingga akhir. Memperingati Kemerdekaan 17 Agustus 1945, ini hari menjadi renungan atas jasa-jasa pahlawan kita. Semoga hari ini pun kemerdekaan yang ke 69 tahun Bangsa kita benar benar di syukuri, khusunya para pemimpin untuk bekerja dengan kemuliaan akhlak. " innamaa bu'itstu li utammima makaarimal akhlak " Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik " ( al hadits ). Allah telah menciptakan manusia sebagai khalifah ( pengganti-Nya ) dimuka bumi untuk mengelola alam semesta ciptaanNya dan hidup bersama dengan makluk lainnya dengan baik. " Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah - khalifah di bumi, barang siapa kafir, maka ( akibat ) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafit itu hanya akan menambah kemurkaan disisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka kelak ", ( al- Faatir: 39). Dengan demikian, yang berhak menjadi khalifah dimuka bumi ini, sebenarnya mereka yang tidak ingkar. Kerena yang ingkar itu hanya akan menambah kemurkaan Allah. Maka, tanggung jawab seorang Muslim harus lebih besar sebagai khalifah dimuka bumi, karena di punggung merekalah bangsa ini seharusnya diatur. Dalam mengelola alam dan hidup bermasyarakat sebagai khalifah, khusunya mereka yang menjadi pemimpin bagi bangsa ini harus punya ETIKA dalam pribadinya yang memerankan diri sebagai " khalifah lil ardh", ( bukan istilah khalifat dalam negara Islam ). Karena itu setiap pemimpin sebagai khalifah harus mempunyai ' kompetensi ' yang sesuai harapan Sang Khalik pemilik alam semesta. Salah satu kompetensi itu adalah ETIKA dan AHKLAK. Ahklak terhadap Allah sebagai Sang pencipta, ahklak kepada Rasulullah saw, sebagai manusia penyampai kebenaran Sang Khalik, ahklak kepada sesama manusia, ahklak kepada lingkungan dan ahklak kepada diri sendiri. Khusunya kepada pemimpin bangsa kita saat ini, ahklak menjadi sangat penting, mengingat bahwa kerusakan dimuka bumi terlebih lagi dinegara kita yang telah mencapai kemerdekaan 69 tahun mengalami kerusakan ahklak pada banyak pemimpinnya. Pemimpin-pemimpin kita tidak lagi mewarisi dirnya sebagai khalifah yang bekerja penuh ahklak. Untuk itu, dalam mempertingati hari kemerdekaan ini, kita berharap baik diri sendiri atau pemimpin dapat segera mengambil suri kedeladanan Rasulullah untuk memuliakan etika dan ahklak dalam setiap tindakan. Dengan semikian, kita atau pemimpin adalah khalifah dimuka bumi sebagai pengganti Tuhan, wajib untuk menjaga keseimbangan dan keadilan bagi kehidupan bagi bangsa yang kita cintai bersama. Wassalam.

Tidak ada komentar: